Pernah Didatangi Polisi, 2 Kakak Beradik Ini Tetap Nyindir Jokowi
Dua orang anak perempuan tak kapok didatangi polisi karena membuat lagu kritik terhadap Jokowi. Kini lagu soal ijazah palsu viral di media sosial.
Mereka bahkan tak takut terjerat hukum gara-gara lagu ijazah Jokowi tersebut.
Dua gadis itu merupakan anak dari Supiyanto.
Mereka tinggal di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
“12 tahun yang nyanyi, yang pegang gitar 14 tahun,” terang Supiyanto dikutip dari Youtube TvOne.
Ramai di media sosial menyebut dua anak tersebut sampai didatangi polisi.
Namun menurut Supiyanto, polisi datang ke rumahnya dua tahun lalu.
Polisi menyoal tentang lagu berjudul ‘Kejamnya Ibu Tiri Lebih Kejam Pak Jokowi’.
“Bukan (lagu ijazah Jokowi),” katanya.
Menurutnya polisi saat itu meminta Supiyanto dan dua anaknya menghapus video lagi tersebut.
“Kami disuruh hapus lagunya. Waktu pertama kali datang katanya perintah pak Kapolri. Baru siangnya orang itu datang lagi, jadi lagunya di video kami disuruh dihapus,” katanya.
Ia bercerita dua anaknya mendapat inspirasi dalam membuat lagu dari berita yang sedang viral di media sosial.
Sejak awal menemukan ide sampai setelah lagu sudah jadi, Supiyanto mengaku ikut mengontrol.
“Diberitahu juga saya ada ‘oh ini viral pak kami bikin ya lagunya ?’. Ya suka hati kalian lah. Gak ada (yang memerintah),” katanya.
Dalam proses pembuatan Supiyanto juga melarang anak-anaknya untuk membuat yang melanggar hukum.
“Kan saya dengarkan juga, kalau kira-kira melanggar hukum ya gak saya kasih. (lagu ijazah Jokowi) Gak (melanggar hukum),” katanya.
Kini di tengah polemik kasus ijazah Jokowi, dua anak tersebut membuat lagu.
Lirik lagi ijazah Jokowi :
“Ruwet, ruwet, ruwet pak Wiwi bikin ruwet
Mumet, mumet, mumet, Pak Wiwi bikin mumet
10 tahun hidup dalam kepalsuan
Ijazah palsu ternyata yang digunakan
Pak polisi cepat cari barang bukti
Jangan seperti pak polisi menutupi
Yang foto copy bilang saja foto copy
Jangan seakan itu dibilang yang asli
Rakyat sudah merasa muak dibohongi
ijazah asli belum juga ditunjukin”.
Vokali lagu ijazah Jokowi mengatakan ada banyak komentar yang meminta polisi menangkap mereka.
Mereka hanya menegaskan bahwa karya lagu juga konten di media sosial sama sekali tak berkaitan dengan guru.
“Berhubung ada komentar yang menyuruh polisi menangkap kami dan bapak ibu guru kami. Konten kami itu tidak ada hubungannya dengan bapak ibu guru kami. Semua itu kami lakukan atas inisiatif kami sendiri,” katanya.
Sekalipun konten melanggar hukum, mereka mengaku siap mengambil konsekuensinya.
“Andaipun dalam konten kami ada yang melanggar hukum sebagai warga negara yang baik kami siap untuk mempertanggungjawabkannya,” katanya.
Selain itu mereka juga menunjukan ijazah miliknya.
“Dan di ijazah ini juga ada alamat kami. Ini ijazah asli hasil kerja keras kami sendiri,” katanya.
Selama sekolah mereka juga mencari uang sendiri dengan ngamen dan mulung barang bekas.
“Untuk mendapat ijazah ini di luar dari hasil konten kami, kadang kami ngamen, kadang kami cari barang bekas, untuk kami jual dan uangnya kami gunakan untuk bisa sekolah kami. Begitulah perjuangan kami untuk mendapatkan ijazah asli seperti,” katanya.